Sungguh Malang Nasibmu, Kelabang!
Cerpen kos jambu kali ini bercerita tentang seekor kelabang yang malang nasibnya. Entah bagaimana, kelabang ini bisa sampai di tempat yang tak semestinya, celana dalam!.
Ruang Riang Creative - Seperti biasa, aku adalah si morning person yang selalu aktif mendekap surya. Alarm hape nokia 3230 berbunyi nyaring tepat pukul 6.30. Setelah membuka mata, segera kuambil segelas air putih untuk membasahi jalan hidupku. Hah?!.
Sungguh Malang Nasibmu, Kelabang!
Kos Jambu, Sebuah Cerpen Anak Kos Jogja
Kamar mandi kos jambu bagian lantai dasar letaknya bersebelahan dengan kamarku, persis dibawah lorong tangga yang licin dan curam. Mirip adegan tangga di benteng takeshi.
Pasti kalian pernah lihat, kamar mandi setengah jadi, dengan bangunan dinding kamar mandi bagian atas yang terbuka dan lampu yang redup.
Sudah cukup menggambarkan kos-kosan mahasiswa dengan kondisi ekonomi tepat di tengah garis kemiskinan. Seperti itulah kos jambu, bagian dasar, arena lingkaran setan. Back to POV.
Tanpa pikir panjang aku segera meregangkan tubuhku dan beranjak dari kasur dalam kondisi setengah sadar. Rasanya ingin segera mandi pada waktu itu. Entah kenapa aku merasakan gatal hebat di bawah pusar dekat tower listik yang saat itu bertegangan tinggi.
Saat menuju kamar mandi, rasa gatal ini semakin hebat, ku garuk dengan tehnik wing chun yang kupelajari dari youtube.
"Gruk, gruk, gruk, aduh gatel banget."
Beberapa anak kos juga terlihat turun tangga, bergegas menuju kampus.
"Kenapa mas, gatel banget kayaknya?" ucap Egi saat berpapasan denganku.
"Gatau nih, kayaknya rumput tower udah mulai liar." balasku sambil tertawa.
Setelah masuk ke kamar mandi, mulai ku lucuti kaos dan celana oblong malioboro, sambil sesekali masih menggaruk tower. Rupanya aku masih belum sadar kalo ternyata ada sesuatu disana.
Saat melepas celana dalam, aku periksa kembali. Namun tak ada kudapati sesuatu disana. Karena kondisi lampu yang redup, aku sedikit mencari celah untuk mendapat cahaya dari lampu luar.
"Celana dalam bersih, tapi ko gatel ya?!" sambil sesekali kucium celana dalamku.
Setelah ku gantung celana dalam di belakang pintu, aku masih merasa sedikit gatal. Aku periksa kondisi rumput liar di sekitar towerku. Mulai aku raba dari atas ke bawah, perlahan, semakin turun, semakin turun.
Baca Juga:
- Kos Jambu, Sebuah Cerpen Anak Kos Jogja
- Aku dan Teman Masa Kecilku
- Mimpi Basah di Kosan
- Mimpi Basah di Kos Teman, Bau Pandan di Jalan
- Sungguh Malang Nasibmu, Kelabang!
- Kesurupan di Kamar Pak Kades
- Memeluk Galon Kosong
- Pangeran Berkuda dari Timur
Kelabangku Sayang, Kelabangku Malang!
Kali kedua aku raba, rupanya aku menemukan sesuatu yang aneh tersangkut di area rumput liar bagian atas pangkal tower.
"Anjing, apaan nih, gede bener?!"
Lagi-lagi, karena kondisi lampu yang redup, dan mataku yang minus. Aku tak bisa melihat dengan jelas, yang kurasa hanyalah benda kenyal sepanjang jari tengah.
Penasaran, aku buka pintu dan mengecek benda itu di depan pintu kamar mandi. Dengan harapan benda terlihat jelas karena lampu yang terang.
"Bangsat apa ini!!! Bajingannn kelabang.... asuuuu... ko bisaaa!!!!" aku berteriak tak percaya, seakan mimpi buruk.
Sontak aku kaget, ku lempar kelabang itu ke lantai. Namun aku penasaran, mengapa ia tak bergerak. Kuberikan pertolongan pertama, kutekan dadanya, kuberikan nafas buatan. Halahhh...
Heran, seekor kelabang sepanjang ibu jari, berwarna merah, dengan kaki seribu, dan wajah yang pasrah baru saja kutemukan tewas akibat tersangkut rumput liar di area towerku.
Sungguh aneh tapi nyata, kok bisa mahluk hidup itu tersesat disana??. Apa tidak ada tempat lain yang lebih nyaman untuknya???. Apa memang itu cita-cita terakhir semasa hidupnya??. Beribu pertanyaan dalam pikirku belum juga terjawab.
Karena teriakanku, beberapa anak kosan lalu menghampiriku.
"Ada apa mas?",
"Kenapa mas jatuh dari kamar mandi?" beberapa dari mereka bertanya.
"Bangsat, ada kelabang nyangkut di jembutku! Asuuu!" balasku pada mereka dengan nada heran dan sedikit emosi.
Sontak mereka semua tertawa terbahak-bahak, dan berlari pergi ke teras depan kos jambu. Namun dibalik semua itu, saat aku masuk kedalam kamar mandi. Aku baru sadar, ternyata saat diluar tadi aku lupa pakai celana!.