Sate Klathak Pak Bari, Sensasi Makan Sate di Tengah Pasar

Sate Klathak Pak Bari, Sensasi Makan Sate di Tengah Pasar
Sate Klathak Pak Bari, Sensasi Makan Sate di Tengah Pasar


Sate klathak Pak Bari, salah satu destinasi pecinta sate di Jogja. Sate klathak berbeda dengan sate secara umumya, yakni dipanggang memakai tusuk sate yang terbuat dari besi atau ruji sepeda. Tusukan besi dipakai sebagai konduktor penghangat yang akan membuat dagnig jadi lebih matang pada bagian dalam.

Ruang Riang Creative - Salah satu kuliner Jogja yang paling menempel di kepala mungkin ialah gudeg. Tapi tunggu dulu, sate klathak juga populer di kalangan pemburu kuliner Jogja. Sate klathak Pak Bari adalah satu warung sate klathak yang populer di Jogja, setiap malam warungnya hampir tidak pernah sepi pembeli.

Sate klathak juga unik, sate ini hanya diberi bumbu dengan garam dan lada, tidak seperti sate secara umum yang diberi bumbu dengan bumbu kacang atau kecap manis. Satu perihal kembali yang membuat sate klatak jadi unik ialah langkah penyuguhannya dengan kuah gule kambing. Nach, untuk anda yang liburan ke Jogja kamu harus sekali coba sate klatak.

Pasar Deretan Wonokromo masih terlihat ramai walau waktu telah melalui jam 7 malam. Jalanan pasar yang tidak terlampau lebar terlihat dipenuhi oleh jejeran kendaraan mulai motor, mobil bahkan juga bis-bis pariwisata. Pasar yang pada siang hari jadi tempat jual-beli suku cadang sepeda motor ini juga beralih menjadi tempat kulineran sate klathak racikan Pak Sabari.

Sate klathak ialah sate kambing yang dibakar di atas baranya api seperti kulineran sate secara umum. Tetapi yang membandingkan ialah tusuk satenya. Bukannya memakai bambu, potongan daging kambing ditusuk-tusuk dengan jeruji sepeda yang dibuat dari besi saat sebelum dibakar. 

Pemakaian jeruji besi sebagai alternatif tusuk bambu ini juga dipercayai membuat daging kambing masak rata karena karakter besi yang mengantarkan panas secara baik.

Setelah maghrib, sekitaran jam 18.30 Pak Sabari atau yang lebih dekat dipanggil Pak Bari ini mulai jualan sate klathak ditolong tujuh orang pegawainya. Menyaksikan antrean konsumen setia yang makin panjang. 

Semenjak ada di film AADC 2 saat Rangga membayari Cinta, Sate Klathak Pak Bari semakin terkenal dan ramai konsumen. Bahkan juga menurut Pak Bari, 50 kg sate yang umumnya baru habis jam 2 pagi hari, sekarang dapat pungkas jam 9 malam dalam jumlah daging 2x lipat.

Sate Klathak Pak Bari, Warung Sate Klathak Turun Temurun di Tengah Pasar

Usaha kulineran turun-temurun yang diwarisi Pak Bari dari ayahnya ini tidak cuman sediakan menu sate klathak, tetapi juga beberapa menu masakan kambing yang lain. Dan untuk minumannya ada jeruk hangat, teh hangat, es jeruk dan es teh. Spesialnya, semua minuman hangat yang ada tidak memakai gula pasir tetapi gula batu.

Kami juga putuskan pesan sate klathak, tongseng kambing dan tidak lupa minumannya. Selesai pesan kami juga selekasnya ke arah lesehan bertikar di lorong-lorong pasar karena meja bangku yang disiapkan telah penuh konsumen yang lain mengantre sejak dari barusan.

Sate Klathak Pak Bari, Sensasi Makan Sate di Tengah Pasar
Sate Klathak Pak Bari, Sensasi Makan Sate di Tengah Pasar

Pak Bari ialah angkatan ke-3  yang meneruskan usaha kulineran sate klathak yang diturunkan oleh kakeknya, Mbah Ambyah. Telah berjualan semenjak saat sebelum kemerdekaan. Kemudian dilanjutkan sama ayahnya, Pak Wakidi. Nach, baru sekitaran tahun 1992 saya yang meneruskan, tetapi tolong berjualannya telah dari usia 15 tahun.

Pemilihan lokasi jualan di Pasar Deretan juga bukan tanpa alasan. Menurut pembicaraan Pak Bari, Pasar Deretan dahulu memang menjadi tempat Mbah Ambyah jualan, dan sudah lama menawarkan sate dengan berkeliling-keliling. 

Namun dahulu Mbah Ambyah jualan di bawah pohon waru tidak di los pasar seperti sekarang ini. Seperginya Mbah Ambyah, Pak Wakidi melanjutkan usaha kulineran ini dengan sewa ruko sebagai tempat jualan. Sesudah berulang-kali berpindah ruko, pada akhirnya tempat berjualannya kembali lagi ke lokasi yang sekarang sudah dibuat pasar.

Pemberian nama sate klathak juga baru diberi saat Pak Bari yang melanjutkan usaha kulineran itu. Semua bermula dari rutinitas beliau cari biji melinjo untuk dipasarkan sebagai tambahan uang belanja di antara menolong jualan sate. 

Saat membakar sate, Pak Bari main-main tempelkan biji melinjo di daging kambing yang dibakarnya. Untuk masyarakat di teritori Imogiri, daging melinjo disebutkan dengan klathak. Dari situlah gagasan pemberian nama sate klathak ada. Tetapi ada pula yang mengatakan jika nama sate klathak datang dari pembakaran daging kambing yang mengeluarkan bunyi "klathak-klathak".

Lumayan lama kami menanti pesanan diantarkan ingat jumlahnya antrean. Saat saya coba gigitan pertama sate klathak, daging kambingnya keluarkan rasa asin yang demikian menguasai. 

Kulineran sate yang telah lama jadi berlangganan Riri Riza, Mira Lesmana dan beberapa aktris ibu-kota ini hanya diberi bumbu garam saat dibakar, tanpa bumbu kacang, bawang merah atau cabe seperti sate umumnya. Karena itu sate klathak disebutkan sate berbumbu minimalis. 

Rasanya akan nikmat saat kita telah memadunya dengan kecap dan kuah gulai. Daging satenya juga berasa empuk hanya karena memakai daging kambing berumur 8 sampai sembilan bulan dan dibakar tidak begitu kering tetapi masak rata. Sama dengan satenya, tongseng kambing racikan Pak Bari tidak kalah lezatnya, kombinasi pedas dan manisnya berasa cocok di lidah.

Pak bari menjual satu porsi sate klathak pada harga Rp 20.000 telah terhitung nasi, kuah gulai dan satu gelas minuman. Dalam satu porsi sate klathak terbagi dalam 2 tusuk sate yang masing-masing tusuknya berisi 6 potong daging kambing. Sesaat saya berpikiran jika porsinya kekecilan. 

Tetapi rupanya porsi ini ialah ukuran yang cocok untuk pasien hipertensi seperti pembicaraan pakar nutrisi, Ati Nirwanawati yang diambil dari Kompas," Pasien hipertensi seharusnya makan daging sekitar 50 gr sekali makan atau sama dengan 2-3 tusuk sate tanpa lemak". 

Selainnya dipercayai dapat tingkatkan tekanan darah, rupanya daging kambing dapat menahan anemia karena memiliki kandungan kalori, protein dan zat besi yang lumayan tinggi hingga dapat menambahkan Hemoglobin.

Nah itu tadi ulasan singkat tentang sate klathak Pak Bari, sensasi makan sate di tengah pasar. Jika kalian penasaran bisa langsung datang ke Jogja. Simak juga artikel menarik lain di halaman utama. Selamat membaca!

Ruang Riang Creative

Ruang Riang Creative, Media & Jasa Creative, Jasa Bikin Website, Jasa Bikin CD, Jasa Bikin Kaset, Jasa Sablon, Cosmics Creative.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama