Intip Proses Roasting Coffee Biji Kopi Citarasa Maksimal

Intip Proses Roasting Coffee Biji Kopi Citarasa Maksimal
Intip Proses Roasting Coffee Biji Kopi Citarasa Maksimal


Proses roasting coffee merupakan salah satu proses yang sangat menentukan citarasa kopi yang akan dinikmati. Tahap roasting coffee ini merupakan proses yang sangat krusial dibanding semua tahapan lain dalam mengolah kopi. 

Ruang Riang Creative - Citarasa kopi mampu divariasikan sesuai selera, tergantung pada bagaimana proses roasting coffee ini dilakukan. Proses roasting coffee merupakan proses memasak kopi. 

Pada dasarnya roasting coffee adalah proses mengeluarkan air dalam kopi, mengeringkan dan mengembangkan bijinya, mengurangi beratnya memberikan aroma pada kopi tersebut.

Saat biji kopi dimasak, ada sebuah reaksi kimia yang menyertai proses roasting sehingga karakter biji kopi pun berubah. 

Semakin lama biji kopi itu dimasak, semakin banyak pula reaksi kimia yang berubah karakteristiknya. Saat kopi di-roasting, biji kopi akan berubah menjadi berwarna coklat. 

Intip Proses Roasting Coffee Biji Kopi Citarasa Maksimal

Proses roasting biji kopi bukanlah suatu hal yang sederhana, sesederhana memasukkannya ke alat pemanggang dan kemudian me-roastingnya hingga matang.

Biji kopi sesungguhnya akan menghasilkan kopi yang berbeda apabila di-roasting dalam suhu yang berbeda meskipun hasil akhirnya berwarna sama, karena teknik me-roasting kopi merupakan suatu seni.

Biji kopi juga akan berubah dari endothermic (meyerap panas) menjadi exotermic (menghasilkan panas) selama proses roasting. Reaksi kimia kopi pada saat proses  roasting menciptakan berbagai komponen yang berpengaruh pada cita rasa kopi.

Dalam proses roasting juga biji kopi akan menghasilkan intisari biji kopi yang berasal dari reaksi kimia yang terjadi. Intisari biji kopi itu berupa minyak kopi. Selanjutnya, minyak kopi menjadi coffeeol (sejenis minyak yang mengambang), namun juga bersifat larut dalam air. 

Tentunya dengan mengatur prosedur roasting coffee, seseorang dapat mengatur sedikit atau banyaknya minyak kopi yang akan dihasilkan untuk setiap kali proses roasting coffee.

Cara Meroasting Biji Kopi

Proses roasting adalah salah satu step dalam pembuatan kopi, bisa dikatakan tahap roasting ini adalah tahap penentuan rasa dan aroma dari secangkir kopi. Faktanya, buah kopi membutuhkan proses yang panjang untuk menghasilkan secangkir kopi yang nikmat. 

Proses yang paling dasar adalah biji kopi merah diproses menjadi gabah, lalu dari gabah diproses menjadi kacang hijau atau green beans barulah di sangrai. Setelah disangrai biji kopi ditumbuk atau digiling hingga menjadi bubuk.

Lebih jelasnya proses roasting adalah proses dimana mengeringkan dan mengembangkan biji kopi, mengurangi beratnya dan memberi aroma pada biji kopi. 

Saat dimasak, biji kopi akan mengalami perubahan karakter. Maka dari itu, jika memasak kopi lebih lama maka zat kimia akan banyak pula mengubah karakter kopi.

Saat proses cara roasting kopi, biji kopi akan berubah warna, dari hijau menjadi kuning, cokelat muda menjadi coklat tua. Tentunya warna dan juga aroma memiliki tingkat yang berbeda sesuai dengan tingkatan warna dan juga rost plan.

Sebelum ke tahap menentukan metode roasting para roaster akan mengecek kondisi dari biji kopi yang akan di roasting dari kepadatan hingga kadar air dalam biji kopi.

Macam-Macam Tehnik Roasting Biji Kopi

Tehnik roasting biji kopi dibagi dua yaitu fast roast dan slow roast, tergantung dengan hasil mana yang Anda mau. Untuk hasil yang lebih maksimal tentukan dengan indikator yang sudah disinggung di atas seperti dari kadar air, serta kepadatan biji kopi, dari situ kita bisa mempertimbangkan proses roasting coffee mana yang akan kita gunakan.

Perbedaan dari fast roast dan slow roast  terletak pada waktu dan suhunya. Tehnik fast roast yaitu dengan memanggang biji kopi dengan suhu yang tinggi dalam waktu singkat, sedangkan slow roast yaitu memanggang biji kopi dengan suhu rendah dalam waktu yang lama. 

Masing-masing alat roasting coffee juga akan menghasilkan aroma dan citarasa yang berbeda pada biji kopi.

Berikut adalah tahapan yang perlu diperhatikan dalam proses roasting coffee:
1. Pastikan green beans kopi yang akan diroasting berada pada tingkat kadar air 11% dan setelah proses roasting, kadar air tersisa menjadi 4%.
2. Kenali karakter biji kopi yang akan dirosting dan tentukan rasa terbaik kopi yang bisa dihasilkan oleh green beans tersebut.
3. Buang rasa-rasa yang dianggap mengganggu pada biji kopi, misalnya rasa earthy, grassy, astringent, carbony, woody atau gangguan rasa lain agar penyangraian tidak terlalu lama sehingga kopi tidak gosong.
4. Green beans atau biji kopi mentah masukkan ke dalam mesin roasting.
5. Lakukan pemanggangan green beans sampai kopi berubah warna secara bertahap, dari hijau menjadi kuning, lalu kuning kecoklatan, terus coklat muda, coklat tua, coklat kehitaman, sampai terakhir manjadi hitam.
Rasakan perubahan aroma biji kopi pada setiap menit proses roasting dan pastikan terjadi dua kali letupan, yaitu pertama (first crack) dan letupan kedua (second crack).
6. Lakukan roasting dengan menggunakan 3 tipe dasar roasting yang bergantung pada Warna biji kopi, Suhu Roasting,  dan Waktu selama Roasting berlangsung.

Tingkatan proses roasting coffee paling umum yang dijadikan patokan terutama di Indonesia ada tiga, yaitu; light roast, medium roast, dan dark roast. Tingkatan roasting ini biasanya paling pas dalam memanggang biji kopi arabika. 

Tingkatan Proses Roasting Kopi:

1. Light Roast (coklat muda)
Cita rasanya asam, aroma sangrai kurang tercium, tahapan pertama biji kopi yang telah di sangrai beberapa menit akan sedikit mengembang. Light roast merupakan fase dalam roasting yang memiliki tingkat kematangan paling rendah.

Biji kopi akan memiliki warna coklat terang karena proses penyerapan panas yang dilakukan tidak terlalu lama, minyak juga tidak muncul pada biji kopi dan biji kopi cenderung kering. Light roast memiliki suhu biji kopi berada pada kisaran 180°C – 205°C. Pada suhu sekitar 205°C tersebut terjadi first crack dan pada saat itu pula proses roasting dihentikan.

Biji kopi yang di roasting pada tingkatan ini memiliki keasaman dan caffeine yang tinggi. Tingkatan roasting coffee ini cocok bagi  orang yang menyukai rasa kopi  mencolok, karena memiliki ciri khas seperti citrusy, earthy, dan buttery.

2. Medium Roast
Cita rasa terasa manis dan aroma asap penyangraian sangat tajam tercium, karena biji kopi banyak mengeluarkan asap, warnanya makin hitam sampai berminyak dan kandungan gula mulai berkarbonisasi. 

Medium Roasting erupakan tingkatan roasting yang paling banyak digunakan. Biji kopi akan berwarna lebih gelap apabila dibandingkan dengan light roast tetapi lebih terang apabila dibandingkan dengan dark roast.

Sama seperti light roast, pada medium roast biji kopi tidak mengeluarkan minyak pada permukaannya. Medium roast memiliki suhu biji kopi pada kisaran 210°C dan 220°C. 

Pada suhu tersebut adalah suhu dimana first crack usai namun second crack belum terjadi. Selain caffeine yang lebih rendah, medium roast menghasilkan kopi yang cenderung balance aroma, balance keasaman dan menghasilkan banyak rasa.

3. Dark Roast
Yaitu tingkatan paling matang pada proses roasting kopi, apabila melebihi tingkatan ini justru kopi menjadi tidak enak. 

Warna biji kopi akan lebih gelap bila dibandingkan dengan tigkatan-tingkatan roasting lainnya. Pada dark roast biji kopi hasil roasting mengeluarkan minyak pada permukaannya. Rasa kopi juga akan cenderung pahit dan menutupi rasa khas dari masing-masing kopi. 

Dark roast selesai diroasting ketika second crack usai terjadi atau pada suhu sekitar 240°C. Bagi yang menyukai  kopi dengan  kekentalan (body) kopi yang tebal, sangat cocok dengan profil dark roast.

Selain bebrapa  tingkatan di atas, proses roasting coffee juga mampu membuat kopi menjadi  berbeda warna dan berbeda rasa pula, berikut adalah perubahan warna menurut derajat roasting dan nama-nama yang diberikan:

1. Awal perubahan warna: Straw Ini adalah proses ketika green beans sudah mulai di sangrai. Warna sudah mulai berubah, ukurang green beans sudah mulai membesar karena proses pembakaran yang terjadi.

2. Coklat terang: Cinnamon Roast Ini adalah level pertama dari roasting. Level right roast berada pada waktu beberapa menit sebelum “first crack”. 

Roasting pada level ini akan menghasilkan citarasa kopi dengan rasa asam yang tinggi dan tajam. Flavor dari kopi tidak terlalu terlihat jelas pada roasting level ini. Biasa nya roasting jenis ini diminati oleh masyarakat dari Amerika.

3. New England Roast Roasting kopi pada level ini akan menghasilkan citarasa yang tidak jauh berbeda dengan light roast. Acidity masih mendominasi. Warna biji kopi sudah mulai agak lebih coklat. 

Roasting jenis ini biasanya disukai oleh masyarakat dari Amerika Utara. Roasting kopi pada level ini akan berhenti pada masa “first crack”. Saat anda mendengar crack pertama dari biji kopi, maka saat itulah anda berhenti roasting untuk menghasilkan level New England Roast.

4. American Roast Pada roasting level ini, warna kopi akan sedikit lebih coklat dari pada level New England Roast. Agak sulit untuk membedakan warna American Roast dengan New England Roast jika tidak berada pada ruangan dengan penerangan yang baik. 

Roasting kopi pada level ini akan menghasilkan rasa yang lebih balance antara Acidity dan Bitter. Aroma juga akan lebih tercium. American Roast biasanya disukai oleh Masyarakat Amerika Timur.

5. City Roast Warna coklat tua, warna biji lebih gelap dari American Roast. Roasting pada level ini hampir baik untuk semua jenis biji kopi di dunia. Roasting kopi pada level ini akan menghasilkan rasa yang balance dan lembut. Aroma juga akan lebih terasa dari American Roast. Roasting kopi level City Roast banyak disukai oleh hampir seluruh masyarakat di dunia.

6. Full City Roast Warna coklat sudah lebih gelap dari city roast. Dan sudah mulai sedikit oily (berminyak). Roasting kopi pada level ini akan menghasilkan acidity dan bitter yang balance, ditambah juga dengan rasa manis (sweet). Full City Roast berhenti saat “second crack”. Aroma kopi akan sangat terasa pada roasting level ini.

7. Vienna Roast Roasting pada level ini berada di tengah-tengah waktu setelah “second crack”. Setelah beberapa menit dari second crack, maka biji kopi akan semakin berwarna coklat tua. Pada roasting kopi level ini, anda akan merasakan keasaman yang sudah mulai berkurang, bitter yang lebih terasa. Aroma yang keluar akan lebih maksimal. Kopi juga terlihat lebih berminyak (oily). Roasting pada level ini cocok untuk di jadikan campuran espresso.

8. French Roast Warna biji kopi sudah mulai menghitam. Minyak pada biji kopi sudah semakin jelas. Roasting kopi pada level ini akan semakin menghilangkan acidity pada kopi, bitter akan sangat dominan. Aroma akan terasa dengan jelas. Roasting kopi pada level ini juga cocok untuk dijadikan campuran pada espresso.

9. Full French Roast (Italian Roast) Tidak jauh berbeda dengan French Roast. Roasting kopi pada level ini hampir menghilangkan seluruh acidity pada biji kopi. Body akan semakin ringan. Akan mulai tercium bau smokey (asap), akan menghilangkan karakteristik pada kopi. Rasa kopi akan semakin intense (tajam) pada level ini.

10. Spanish Roast Warna biji kopi sudah hitam. Minyak pada kopi akan terlihat jelas. Aroma dan rasa yang keluar tidak jauh berbeda dengan roasting kopi pada level Full French Roast.

Semua tingkatan Roasting tepat dan sempurna, tergantung selera peminum kopinya, karena pilihannya sangatlah subjektif. Ada kalanya pemilihan dan selera, ditentukan juga oleh aspek geografis asal biji kopi, kebiasaan atau budaya suatu daerah. 

Itu tadi ulasan singkat proses roasting coffee biji kopi citarasa maksimal yang bisa Anda coba saat ingin meroasting biji kopi. Simak juga artikel menarik lain di halaman utama. Selamat membaca!



Ruang Riang Creative

Ruang Riang Creative, Media & Jasa Creative, Jasa Bikin Website, Jasa Bikin CD, Jasa Bikin Kaset, Jasa Sablon, Cosmics Creative.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama